Langsung ke konten utama

Apakah menjadi dokter bisa bahagia? Temukan jawabannya di sini



Memperkenalkan まいまい/めいめい (dikasih nama sama pandhu). Kucing adopsiannya amek/zakky yang dapet dari temannya teman doi. Kita bertiga punya andil dalam merawat si まいまい

Kenapa dipost? Karna saya punya cerita menarik #sok.

Jadi untuk teman2 yang fk, tau sendiri koas abis jaga malam penatnya kaya apa. Untuk teman2 non-fk anggaplah seperti kerja lembur semalaman di kantor dan baru bisa pulang besok paginya. Capek dan males banget gaksih.

Begitu pulang dari jaga malam, kita bertiga (sendiri-sendiri tapi) disambut sama まいまい. Baru naro tas nih, tiba-tiba dia lari entah dari mana nyamperin dan ngeong ngeong. Mungkin kalo ada konyaku penerjemah dia bilang おかえり なさい (welcome back).

Asik banget tuh abis penat penat dari RS, disambut sama まいまい yang lucu tapi ngerepotin. Dah tuh abis ngeong-ngeong elus dikit diem. Laper kan abis jaga, yaudah makan. Tapi sayangnya まいまい gakmau ditinggal sendirian.

Alhasil lompatlah dia ke kursi meja makan dan ngeong lagi. Udah mau manjat meja makan tuh. Sebelum makanan buyar, akhirnya kasih aja tulang ayam biar dia sibuk juga makan di tempatnya sendiri.

Kalau dipikir-pikir dia kaya anak kecil ya. Emang si まいまい baru berumur sekitar 6 bulan. Kalau aku/pandhu/amek pulang dia langsung ngemanja minta main bareng. Gakboleh tuh kita asik sendiri, まいまい gak terima dan bakal gangguin kita. Belajar pun dia suka naik meja dudukin buku yang kita baca. 


Apa pelajaran yang kita dapet? Ada dua PR banget nih buat kita semua terutama saya pribadi dan temanteman tenaga kesehatan. Saya mah aslinya gak berani ya tapi gimana ini harus diomongin banget.

Satu. Seringkali, eh jangan deng. Kadang kali keluarga2 yang berasal dari lingkungan sibuk membawa urusan kantornya ke rumah. Disadari atau tidak hal tersebut tidak memecahkan masalah kantor justru memperkeruh suasana rumah.
Coba kalau saya bawa urusan koas ke まいまい. "Eh cing. Lu ngeong ngeong aja kerjaan. Gaktau gue abis pengawasan per 30 menit? Ngerti gak lu pengawasan? Bisa anteng gak lu?" Sedih gak sih jadi まいまい. Maunya ketemu kita seneng akhirnya ada yang diajak main lagi. Eh pas ada yang diajak main, malah digituin.

まいまい secara tidak langsung ngajarin kita untuk memisahkan antara pekerjaan dan rumah. Apa yang di kantor yaudah di kantor. Begitu sampai rumah kita dalam keadaan fresh from the oven dan siap memulai kebahagiaan baru. "まいまい mau main apa hari ini?"

Dua. Ada dua tipe orang ekstrim di dunia ini; ekstrim kerja dan ekstrim malas. Mana yang lebih baik? Hemat saya segala sesuatu baiknya dalam kadar yang cukup. Berlebihan tidak baik begitu pula kekurangan.

Dulu pas jadi ketua amsa ugm saya sempat berada di sisi ekstrim kerja. Makin ke sini semakin tersadar: Tuhan telah membuat segala hal secara sempurna. Lalu Allah menciptakan malam agar manusia beristirahat setelah seharian bekerja. Lalu kembali bangun di sepertiga malam akhir untuk beribadah kepadaNya dan kembali beraktivitas.

Astagfirullahnya, seringkali ada orang yang maaf banget nih punya mindset kamu harus kerja lebih kalau mau dapat lebih.  Subjektif saya setuju harus lebih tapi saya tidak setuju kalau lebihnya berlebihan apalagi pakai banget. Maksudnya?

Kita diberi malam untuk istirahat lalu diminta bangun sekitar jam 2 atau 3. Nah abis solat tahajud kan bisa kita berbuat lebih. Lebih belajar, lebih bekerja, lebih beribadah. Bukan dengan menambah jam kerja dari pagi hingga pagi lagi tanpa mengindahkan malam yang telah diciptakan sedemikian rupa.

Wah gah, lo ngeprotes jaga malam? Enggak-enggak. Saya paham ini profesi mengharuskan kita untuk standby 24/7 mengabdi dan menolong. Tapi ada jam kerja. Ada shift. Ada kemanusiaan di sana. Ada kekeluargaan. Kita kan manusia bukan robot dokter. Selain mengurusi kesehatan pasien kita juga harus mengurusi kesehatan sendiri, tanggung jawab kita ke Tuhan, dan tanggung jawab kita ke keluarga.

Maksud saya maaf banget nih. Ini juga buat introspeksi ke saya pribadi. Apakah sebagai manusia saya sudah memberikan pengertian kemanusiaan kepada orang2 "di bawah" saya?  Apakah mereka sudah mengerti bahwa selain sebagai peserta didik, mereka juga punya tanggung jawab yang lain sebagai seorang manusia? Jangan sampai orang2 yang saya didik berfikir bahwa ilmu adalah yang Maha Kuasa dan kerja keras adalah segalanya.

Semakin ke sini semakin disadarkan bahwa kehidupan yang bahagia adalah kehidupan yang seimbang. Bukan berarti tidak bekerja keras tetapi kerja keras yang berimbang. Dua hal tersebut tampak sama tetapi secara prinsip sangat berlawanan.

Thanks まいまい semoga kita semua berada di jalan yang benar, jalan yang diberikan nikmat di dalamnya. Karena kebahagiaan hqq tidak dalam bentuk nyata tetapi sangat abstrak-individual dan hanya diri kita sendiri yang dapat merasakannya dan Allah yang mengetahuinya. Semoga kedamaian senantiasa bersemayam di dalam hati kita ditemani oleh kebahagiaan dan mampu membahagiakan orang lain. Aamiin


copyright to amgah.blogspot.com

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pidato dan Gombal di Musim Pancaroba

Pidato: Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Salam sejahtera bagi kita semua dan segala puji bagi Tuhan Yang Maha Esa karna berkat rahmat dan karunianya kita dapat berdiskusi di dunia maya ini. Pada kesempatan kali ini saya ingin menyampaikan sebuah pidato tentang musim pancaroba. Dewasa kini banyak sekali terlihat penyakit di lingkungan saya. Saat ini sedikitnya 5 orang telah terjangkit demam berdarah dan belasan lainnya terjangkit pilek. Di musim pancaroba ini hendaknya kita lebih extra waspada untuk menjaga kesehatan dan kebugaran. Kita juga harus memerhatikan lingkungan dengan buang sampah pada tempatnya mulai dari diri sendiri. Sampah-sampah dapat menjadi tempat genangan air bersih. Genangan air tersebut adalah SARANG NYAMUK DEMAM BERDARAH! Maka dari itu saya menghimbau kepada seluruh teman-teman untuk menjaga lingkungan kita jangan sampai orang terdekat kita menjadi korban dari ganasnya demam berdarah. Di mulai dari diri sendiri, dari yang kecil, dan dar

Lima Tips Koas IPD FK UGM

Banyak sekali hal-hal yang tidak tertulis dalam peraturan namun dalam kenyataan sangat dipegang. Contoh; ketuk pintu saat hendak memasuki ruangan. Pastilah kertas peraturan semakin penuh jika setiap peraturan tidak tertulis ikut ditulis. Sayangnya masih ada saja beberapa koas yang mungkin lupa kalau ada hal tersebut. Oleh karena itu kewajiban bagi koas yang ingat untuk mengingatkan. Kalau yang lupa tidak mau mengingatkan, semoga Tuhan mengingatkannya. Namun, kita di sini tidak membahas peraturan tak tertulis melainkan tips tak tertulis. Beberapa tempo lalu -- di sini -- aku telah menuliskan bagaimana koas dituntut untuk memiliki inisiatif. Namun sayangnya, pendidikan kita tidak sinergis untuk mendidik kami menjadi pribadi inisiator. Contoh? Ada bagian dimana salah menginisiasi berakibat fatal, lebih baik manggut-manggut angguk-angguk. Lalu hadirlah artikel ini yang semoga dapat membantu Anda jika ingin IPD lebih bermanfaat. Tentunya pembaca lain sangat diundang untuk berbagi

Koas Penyakit Dalam FK UGM

Koas Ilmu Penyakit Dalam FK UGM Halo semua pembaca! lama tidak berjumpa di ruang maya ini. Semoga teman-teman, bapak, ibu, semuanya dalam keadaan sehat. Kali ini aku ingin bercerita tentang stase besar terakhirku. Kisah nano-nano yang tak terlupakan, tentunya tiap bagian hidup kita memiliki keunikan dan spesialnya masing-masing. Ini kisahku Sepuluh minggu tulang punggung dokter umum. Tanpa mengurangi rasa hormat terhadap bagian lain, IPD memang menyumbang peran besar. Sewajarnya punggawa ilmu penyakit dalam (IPD) menginginkan koasnya pintar-pintar. Berbagai program telah disiapkan oleh dosen-dosen kita yang luar biasa. Program pertama adalah bimbingan koas. Aku rasa tidak ada cerita khusus di bimbingan koas. Tips belajar sebelum stase?  Maaf ya menurutku pribadi tidak perlu. Saranku perdalamlah ilmu yang disukai; ilmu jual beli yang baik? ilmu agama? ilmu-ilmu yang bermanfaat yang mau diamalkan. Manfaatnya dobel; manfaat belajar + manfaat mengamalkan. Mengapa tidak perlu belajar