Langsung ke konten utama

Inilah jawaban Amgah ketika ditanya persiapan Koas

Ilustrasi wawancara
Rada jijik ya sama judulnya. Ya jadi kali ini kita akan membahas suatu kesalahan yang sudah kulakukan. Di sini kita akan menemukan sesuatu yang anti-mainstream. Mungkin kita sudah tahu bahwa koas perlu menyiapkan barang ini barang itu, tapi di sini kita tidak membahas barang. Kita juga tidak membahas bahwa koas butuh nyiapin jodoh dan memang jodoh itu tentatif. Sebenarnya apa sih yang perlu kita ketahui sebelum memasuki koas?

Di akhir kita akan tahu kenapa

Koas = Gak punya waktu
Pernyataan itu adalah dusta terbesar yang sudah kutelan mentah-mentah. Eh, tapi tidak sepenuhnya kalimat di atas dusta, ada sisi benarnya. Namun, kalimat di atas perlu direvisi.

                Ketika aku mau masuk koas, sudah kutanamkan bahwa koas akan menyita 100% waktuku. Kalau aku koas, aku akan tidak punya kegiatan lain selain koas. Beberapa orang juga berkata demikian dan kemungkinan besar, orang di sekelilingmu juga berkata demikian. Jika ternyata orang di sekitarmu berkata beda, bersyukurlah.
                Ketika aku sudah berada di koas, koas menyita waktu 100% adalah omong kosong. Karena pada hakikatnya kita akan bosan jika 100% hidup kita hanya kita habiskan oleh 1 kegiatan, iya atau iya? Dan pasti akan selalu ada waktu luang yang terselip di antara kegiatan koas. Hanya saja kita perlu mengetahui beberapa hal.
                Koas lebih sibuk dari S1? Benar, waktu yang kita habiskan di tempat kerja lebih banyak daripada waktu yang kita habiskan di kampus ketika S1. Koas 100% menyita waktumu? Salah. Karena akan ada waktu-waktu kosong yang muncul bagaikan air di tengah gurun pasir. Oleh karena itu perlu ditanamkan bahwa di koas pun kita masih bisa hidup.
                Justru menganggap 100% hidup kita hanya untuk koas akan membuat kita mati. Mati kebosanan, oleh karena itu aku tidak ingin ada orang yang mengulangi kesalahan yang sama. Aku tegaskan di sini bahwa di koas kita masih memiliki waktu luang. Hanya saja waktu luangnya 1. Tidak menentu/tidak jelas kapan 2. Lebih sebentar dibanding S1 tapi tetap masih ada waktu luang 3. Bisa jadi sebentar bisa jadi lama, selain tidak jelas kapan, durasinya pun tidak jelas.
                Aku sarankan sebelum memasuki koas, tentukan minimal 1 target lain selain koas. Carilah target yang dapat membuatmu hidup. “Hidup” passionate, sesuatu yang membuatmu bergairah dalam artian positif. 99,99% aku yakin akan ada waktu dimana kamu dapat mengerjakan apa pun yang kamu mau. Di situlah kita akan me-recharge tenaga dan mengembalikan hidup kita yang telah terenggut oleh jaga malam.


                “Di koas kita masih mampu mengejar minimal 1 target selain koas. Namun, jangan jadikan itu sebagai target, jadikanlah itu sebagai chargermu selagi koas. Carilah hal yang membuatmu bersemangat dan membuatmu lebih maju"
                “Kalau ada waktu kosong kita udah capek, maunya tidur aja.” Percayalah waktu kosongmu akan mencukupi waktu tidurmu. Lalu ketika kamu bangun, kamu akan bosan jika tidak memiliki tujuan. Belajar? aku tidak yakin, di sela-sela waktu koas biasanya kita akan mencari escape route dari rutinitas. Sudah capek sama koas dan kita akan mencari hal lain. Oleh karena itu, carilah 1 tujuan lain.
                Tujuan apa? Itulah yang harus dikembalikan pada diri masing-masing. Kita mencari apa dalam hidup? Untuk apa kita hidup? Apa yang mau kita capai? Apa yang bisa kita capai selagi koas selain koas itu sendiri? Travelling kah? Pergi ke tempat-tempat seru berpetualang. Atau belajar masak? Meracik resep sendiri yang menggugah selera. Sesuaikanlah apapun tujuanmu dengan waktu dan kondisi koas yang ada. Namun pastikan kamu punya 1 target, agar koasmu menjadi lebih hidup.
Koas = Gak punya waktu

“Koas masih punya waktu meskipun lebih sedikit dan lebih tidak jelas. Carilah 1 tujuan yang membuatmu lebih hidup dan lebih maju. Dan buatlah dirimu berbeda dari yang lain.” 

Semoga kamu menemukan tujuan selama koas dan semoga koasmu lebih berwarna karena itu, aamiin.

Tidak setuju? Atau punya pengalaman lain? Silahkan tulis di kolom komentar


copyright to amgah.blogspot.com

Sumber gambar:
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjQk69QPoFXRpiHjJifdrZV1eGC211iSoTIVDX8WJJzgdTiybc0fOjqvJt0Pxiup1EGIkpXolZCm1IEfa7zUIhBMqJeC9VGHV2ur66cbOVu_el20Ut5muoIxHlHdK299Pm0Bx8hwVASaw/s400/iker+casillas+press+conference.jpg
http://www.selipan.com
amorecolorfullife.files.wordpress.com

Komentar

  1. Mantap jhiwa 👍👍 Izin share ke bbrp temen ya mas. Sering2 nulis ttg koas dong mas wkwkwk

    BalasHapus
  2. Kalo yang pingin selalu bisa jawab pertanyaan dokter, baiknya mulai atur lecture2 pas s1 dan dibagi menjadi stase2 pada koas

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pidato dan Gombal di Musim Pancaroba

Pidato: Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Salam sejahtera bagi kita semua dan segala puji bagi Tuhan Yang Maha Esa karna berkat rahmat dan karunianya kita dapat berdiskusi di dunia maya ini. Pada kesempatan kali ini saya ingin menyampaikan sebuah pidato tentang musim pancaroba. Dewasa kini banyak sekali terlihat penyakit di lingkungan saya. Saat ini sedikitnya 5 orang telah terjangkit demam berdarah dan belasan lainnya terjangkit pilek. Di musim pancaroba ini hendaknya kita lebih extra waspada untuk menjaga kesehatan dan kebugaran. Kita juga harus memerhatikan lingkungan dengan buang sampah pada tempatnya mulai dari diri sendiri. Sampah-sampah dapat menjadi tempat genangan air bersih. Genangan air tersebut adalah SARANG NYAMUK DEMAM BERDARAH! Maka dari itu saya menghimbau kepada seluruh teman-teman untuk menjaga lingkungan kita jangan sampai orang terdekat kita menjadi korban dari ganasnya demam berdarah. Di mulai dari diri sendiri, dari yang kecil, dan dar

Lima Tips Koas IPD FK UGM

Banyak sekali hal-hal yang tidak tertulis dalam peraturan namun dalam kenyataan sangat dipegang. Contoh; ketuk pintu saat hendak memasuki ruangan. Pastilah kertas peraturan semakin penuh jika setiap peraturan tidak tertulis ikut ditulis. Sayangnya masih ada saja beberapa koas yang mungkin lupa kalau ada hal tersebut. Oleh karena itu kewajiban bagi koas yang ingat untuk mengingatkan. Kalau yang lupa tidak mau mengingatkan, semoga Tuhan mengingatkannya. Namun, kita di sini tidak membahas peraturan tak tertulis melainkan tips tak tertulis. Beberapa tempo lalu -- di sini -- aku telah menuliskan bagaimana koas dituntut untuk memiliki inisiatif. Namun sayangnya, pendidikan kita tidak sinergis untuk mendidik kami menjadi pribadi inisiator. Contoh? Ada bagian dimana salah menginisiasi berakibat fatal, lebih baik manggut-manggut angguk-angguk. Lalu hadirlah artikel ini yang semoga dapat membantu Anda jika ingin IPD lebih bermanfaat. Tentunya pembaca lain sangat diundang untuk berbagi

Koas Penyakit Dalam FK UGM

Koas Ilmu Penyakit Dalam FK UGM Halo semua pembaca! lama tidak berjumpa di ruang maya ini. Semoga teman-teman, bapak, ibu, semuanya dalam keadaan sehat. Kali ini aku ingin bercerita tentang stase besar terakhirku. Kisah nano-nano yang tak terlupakan, tentunya tiap bagian hidup kita memiliki keunikan dan spesialnya masing-masing. Ini kisahku Sepuluh minggu tulang punggung dokter umum. Tanpa mengurangi rasa hormat terhadap bagian lain, IPD memang menyumbang peran besar. Sewajarnya punggawa ilmu penyakit dalam (IPD) menginginkan koasnya pintar-pintar. Berbagai program telah disiapkan oleh dosen-dosen kita yang luar biasa. Program pertama adalah bimbingan koas. Aku rasa tidak ada cerita khusus di bimbingan koas. Tips belajar sebelum stase?  Maaf ya menurutku pribadi tidak perlu. Saranku perdalamlah ilmu yang disukai; ilmu jual beli yang baik? ilmu agama? ilmu-ilmu yang bermanfaat yang mau diamalkan. Manfaatnya dobel; manfaat belajar + manfaat mengamalkan. Mengapa tidak perlu belajar