Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2015

Daun Kecil dan Batang Besar

Hai, kami adalah daun daun kecil dan perkenalkanlah teman kami si batang pohon besar. Ketika kami bersatu kami akan menjadi sebuah pohon yang rindang Kali ini kami daun-daun kecil ingin membisikkan apa yang manusia tidak lihat dari sebuah pohon rindang. Tahukah bahwa daun dan batang ternyata dapat bersuara? Dear batang, kami tahu kami daun-daun kecil tidak seperti dirimu yang kuat dan besar Akan tetapi, kami daun-daun kecil memiliki warna hijau yang membuat pohon menjadi rindang Dear batang, kami tahu kami daun-daun kecil tidak seperti dirimu yang kokoh dan menjulang Akan tetapi, kami daun-daun kecil mampu berfotosintesis dan memberimu makanan. Awalnya kami daun-daun kecil hanya ingin berdiam dan berfotosintesis seperti biasanya. Tapi kami sadar ada yang salah dan yang salah itu harus diubah, agar pohon bisa semakin menjulang. Kami berbisik hanya untuk sang pohon agar bisa semakin tinggi dan rindang bukan untuk menjatuhkan sang batang. Karena tanpa bata

Tujuh Hari, Belasan Negara, dan Seribu Cerita

Izinkan aku berteori tentang sebagian dan semua Seringkali sebagian membuat kita menjadi semua Sehingga semua akan dirugikan karena tak semua seperti sebagian Saat itu aku melihat sebagian yang lain, sebagian yang aku kira semua ternyata tidak Sebagian itu unik, sebagian memberikan warna pada sebagian yang lain. Ada sebagian yang buruk, ada sebagian yang baik. Namun mayoritas sebagian berdikari, sehingga sebagian memberikan pilihan pada manusia untuk memilih sebagian mana yang ia ingin. Aku kira sebagian akan menjadi semua, ternyata tidak. Sebagian itu bukan semua, sebagian itulah yang membuat semua menjadi berwarna-warni Tujuh hari adalah durasi yang disediakan oleh Tuhan untuk mempertemukan 200 orang dari belasan negara. Belasan negara berbaur di dalam satu kanvas yang diisi oleh seribu cerita, East Asian Medical Students’ conference (EAMSC). Persiapan, persiapan adalah hal gaib. Pertama, banyak delegates yang kita belum pernah tatap muka. Kedua, ada pembahas

Suara Pantai

Bisik Sang Laut Di suatu waktu ketika bulan menjauhi dataran Indonesia. Air laut surut karang pun mengering Kepiting kecil lari kesana kemari mencari perlindungan Pasir pun bertanya mengapa air yang dulu datang kini menghilang Lalu bulan berputar dan airpun datang. Karang kembali terairi dan kepiting kecil mencari makan. Akan tetapi, pasir masih menggerutu "mengapa air yang sekarang masih belum cukup mengairi semua pasir. Aku ingin semua pasirku terairi oleh air laut" Laut pun hanya dapat berbisik melalui ombaknya "dulu kamu memintaku, kini aku ada tapi kau tetap tak menerimaku" Seperti orang yang ingin sekali minum. Ketika tak ada air ia begitu kehausan. Tetiba seseorang memberikannya air mineral. Rasa hausnya pun hilang namun yang ia ucapkan "kok airnya hambar banget. Aku ingin yang lebih segar dan memiliki rasa yg lebih nikmat" Orang yang memberikan air itu pun hanya dapat berbisik "semoga kamu menikmati rasa hausmu yang hilang dan dapat