Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2014

Memanusiakan Manusia, versiku di FK UGM

Latar belakang: Pertama, ada sebuah event dari panitia rekrutmen AMSA-UGM; Menugaskan maba meminta pesan&kesan dari kakak kelas AMSAnya tahun 2012 ke atas Kedua, keluhan terhadap sikap mahasiswa fk yang cenderung negatif (contoh 1. Bertindak tidak sopan pada dosen 2. Membiarkan orang tua untuk menunggu lift sesi selanjutnya cat; ada tangga 3. Ada keluarga pasien di gedung RP tapi mahasiswa ketawa terlalu keras, dsb) Dua hal tersebut jadi topik yang menarik untukku beberapa hari ini (selain sakit dan tugas yang numpuk). Singkat cerita, hari kamis sore aku belajar di perpus dan kebetulan ketemu velly. Pas kita lagi belajar, dateng berduyunduyun temanteman dari angkatan 2014. "Kak boleh kenalan gak?" Dalam hati: waduh apaan nih, oiya baru inget kalau mereka dapet tugas suruh ketemu kaka kelas AMSAnya. Alhasil aku dan velly ditarik keluar untuk berkenalan. Seusai kelompok yang pertama. Kelompok kelompok lain mulai berdatangan. Dalam hatiku; waduh gaenak banget bikin perp

Setengah dan satu

Setengah; "Gaenak banget sakit di saat banyak kerjaan. Deadline laporan praktikum, learning objective, workplan, responsi (ujian praktikum), belum di tambah kerjaan organisasi. Dulu sakit ya istirahat tenang memandang langitlangit, sekarang sakit istirahat gak tenang mandangin jadwal, harus pinter bagi waktu antara istirahat sama ngerjain tugas yang benarbenar urgent dan mesti diselesaiin saat itu juga." Satu; "terima kasih cuma sakit biasa. Walaupun hari pertama gabisa ngapa2in tapi istirahat besoknya langsung baikan. Setidaknya pernah nyicil belajar jadi pas ujian pengetahuannya gak 0. Workplan sama laporan praktikum masih sanggup dikerjain dan ada temen yang bantu. Pas lusanya baikan, langsung bisa kerjain kerjaan organisasi walaupun beberapa LO week ini msh ada yang ngutang" ---- Dulu di suatu hubungan profesional. Aku pernah bekerja dengan salah seorang yang agak berbeda Setengah; "Wah kok si x dibbm gakbales. Di sms gakbales. Aku kan gaenak ngejar

Status Quo, malam jadi bonam

Malam ini aku mencoba berdamai dengan status quo (kondisi yang ada saat ini). Aku mencoba menunjukkan bahwa peran kerjasama dapat merubah staus quo yang tadinya malam jadi bonam #wih topiknya berat. Supaya gakjadi berat banget, aku ringankan tata bahasanya. Nah knp tibatiba pengen nulis gini? Karna keinget status quo adat istiadat rumah "kalo di rumah gakbisa belajar. Palingpaling main kalogak tidur" Status quo ini bener2 ngeberatin. Di saat ada acara organisasi yg sampe malem dan gaada temen yg mau di ajak keluar, alhasil gabisa belajar. Seketika esok hari tiba dan hectic karna ada materi praktikum yg belum dipahami. Aku pengen banget ngerubah status quo itu. Karna gakmungkin aku terus2an ngajak anak orang keluar malem. Status quo ini merugikan. Gimana kalo acara organisasi berurutan misal malam sabtu dan malam minggu. Padahal acara selesai jam 9 tapi karna status quo rumah, pulangpulang malah main pokemon. Status quo ini harus diubah. Nah itu overturenya sebelum pindah

Keluh

#minisharing di sela-sela kuliah Keluh Oleh Amgah Akhir2 ini jadwal praktikum padet banget. Bawaannya pengen ngeluh, tp tiba2 keinget punya temen dengan segudang kesibukan. Di sela2 kesibukan itu dia tetep menikmati kehidupannya. Sambil ngasih manfaat melalui aksi2 yg dilakukannya.  Pengen jadi org yg kaya gitu. Dia jarang ngeluh. Kalopun ngeluh langsung keinget lagi kalo ngeluh gaada gunanya. Ngeluh gak bikin waktu 24 jam nambah atau kerjaan berkurang. Trus pagi ini kosong 4jam. Langsung babat sisa kerjaan yg ada. Bawaannya pengen bersyukur. Kalo bersyukur mah tancap aja. Inget bersyukur pas hidup lagi lega, penyeimbang dari keluh pas hidup lagi sempit. Ujung2nya semua ada prinsip dasarnya 1. Allah tidak membebani sesuatu melainkan sesuai kesanggupan hambaNya 2. Bersama kesulitan ada kemudahan 3. Gunakan waktu luangmu sebelum waktu sempitmu 4. Bersyukurlah kepada Allah, niscaya Allah menambahkan nikmat padamu 5. Ketika selesai suatu pekerjaannya, kerjakanlah pekerjaan lainn

Konferensi Meja Burjo; akhir yang lebih indah

Obrolan malam ini (19 okt 2014) dengan X: Berawal dari perasaanku yang risih melihat perilaku seseorang anggap saja dia bernama mawar. Mawar memiliki perilaku yang cenderung kasar dan sering mencemooh orang lain tanpa menimbangnimbang sudut pandang orang yang dicemooh. Mawar juga gampang untuk dipengaruhi oleh temannya yang sesama penyuka mencemooh. Tapi di balik perasaan risih itu, aku teringat sesuatu... Mawar memiliki kehidupan seorang anak manusia yang terombang-ambing oleh lingkungan yang kurang baik (hub.orang tua kurang harmonis, paparan teman yang suka kehidupan 'malam', dan yg sejenisnya). Berlatar belakang masalah tersebut, aku dan temanku (X) ingin sekali agar mawar bisa memiliki kehidupan yang lebih layak dan yg lebih bahagia sebenar benarnya bahagia (bukan bahagia semu). Aku teringat bahwa ada orang seperti mawar yang kita anggap saja bernama melati. Melati memiliki latar belakang mirip seperti mawar, tapi sekarang melati memiliki kehidupan bahagia bersama tema

Catatan Kecil untuk Tanah yang Sedang Dipijak

Prologue:        Beberapa hari yang lalu ada seorang temanku yang bertanya "Gah, kapan lo nulis lagi?" Aku hanya bisa tersenyum sambil menjawab "hehe iyanih udah jarang." Lalu beberapa hari setelah peristiwa tersebut aku membaca sebuah berita yang entah asli atau semu, berisi tentang komposisi ketua komisi DPR berdasarkan asal partai.        Berita tersebut sempat membuat mata terbelalak dan hati bertanya-tanya "itu beneran?" Terlepas dari keaslian berita tersebut, aku yang saat ini berkedudukan sebagai mahasiswa hanya dapat berdoa dan berharap "semoga Allah menguatkan orang-orang baik entah bagaimana pun lingkungan yang ada dan semoga komposisi yang baru ini berisi banyak orang baik yang kuat"        Beranjak dari sebuah pertanyaan teman tentang kapan nulis lagi dan berita tentang DPR. Pada jumat malam aku membuat sebuah tulisan pendek: Catatan Kecil untuk Tanah yang Sedang Dipijak -Mengorganisasi Kebaikan-        Aku percaya ma