Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2012

Menara Eiffel, Sebuah Mimpi dan Kepercayaan

"The future belongs to those who believe in the beauty of their dreams." Eleanor Roosevelt (Masa depan adalah milik siapa pun yang percaya akan keindahan mimpinya) Sore itu aku kembali bermimpi. Beda dari mimpi tidur. Mimpi ini lahir secara sadar sepenuhnya. "Btw aku udah nonton before sunset, waktu itu kamu yg bilang kamu nonton itu ya?" "Iya hahah, yang isinya percakapan doang kan?" "Iya, tapi bagus bisa buat penontonnya nonton sampe abis" "Hm iya sih... Aku juga nonton sampe abis. Latarnya bagus! Paris" "Iyaaaa huhu aku pengen ke Paris" Mimpi lahir bak matahari pagi. Memberi Cahaya. Memberi kehidupan. "Yuk ikut aku ke Paris. Nanti kita naik menara Eiffel. Kita lomba siapa yang sampe puncak duluan itu yang menang. Yang kalah harus nemenin yang menang keliling paris. Atau... Yang kalah harus teriak I love you *nama yg menang* di puncak menara Eiffel" "'Yang kalah harus nemenin yang

Tanda Jasa Guru

     Guru bukanlah pahlawan tanpa tanda jasa. Guru memiliki tanda jasa, hanya tak tampak. Tanda itu terpahat di setiap hati muridnya. Terpahat di setiap insan yang dibuatnya cerdas. Terpahat indah. Terukir halus. Abadi. Tanda yang hanya bisa dilihat oleh Tuhan dan siapa yang dikehendaki-Nya

Buku Baru

23 April 2012 aku dikejutkan oleh sebuah kiriman barang. Terbungkus rapih oleh karton coklat. Di atasnya tertulis Bukalah dengan Keberanian. Jika takut atau ragu, lebih baik kau tinggalkan. Seram sekali pikirku. Percaya atau tidak, aku menghabiskan waktu yang cukup lama untuk memutuskan. 

Puisi untuk Bu Darmi

Kau mengairi kami yang kering. Memupuki kami yang layu. Memberi cahaya ketika kami membutuhkannya. Melahirkan tunas-tunas baru. Melihat kami tumbuh. Melindungi kami ketika kami lengah. Menjaga kami agar kami tumbuh dengan benar. Kami ingin membalas kebaikanmu. Kami ingin memberimu buah yang manis. Tapi.... Untuk saat ini kami hanya dapat memberikanmu sepucuk terima kasih. Terima kasih bu Darmi, tidak terasa sudah setahun kita bersama. Sekarang tiba waktunya bagi kami untuk melanjutkan jalan kami masing-masing. Doakan kami bu, semoga kami dapat menempuh jalan yang terbaik. Ibu selalu terpatri dalam hati kami. Ibu, engkau adalah Sutardji Calzoum Bachri kami, dar diatas mi, mi diatas dar, dar, mi, darmi, selamat ulang taun bu, kami sayang ibu. Atas nama 12 IPA 4 Amgah dan Iman

Fungsi Hati

Hati hakikatnya merombak darah menjadi biliverdin. Atau, merombak amoniak menjadi urea. Namun kehadiranmu mampu membuat hati merombak kasih sayangmu menjadi semangat untukku menjalani hari. Membuat yang berat terasa ringan, membuat yang sulit terasa mudah. - Amgah

Ranger Pikiran

Aku menyaksikan sebuah permainan unik. Dua orang saling berhadapan. Satu dengan mata terbuka. Satu lagi dengan mata tertutup. Sang mata terbuka mencoba memberi pesan pada pasangannya yang terpejam. Yang terpejam mencoba menerima pesan yang dikirim tanpa melalui komunikasi verbal. Sebuah permainan yang simpelnya disebut telepati Hening tak ada suara. Satu-satunya suara datang dari pikiran sang mata terbuka. "Kamu jatuh ke kanan!. Kamu jatuh ke kanan. Kamu jatuh ke kanan!" Berulang-ulang. Membayangkan pasangannya jatuh dan menyuarakannya dalam hati. Sekejap orang dengan mata terpejam jatuh, tepat ke kanan. Sesuai pesan yang dikirim melalui pikiran Mengerikan. Telepati benar-benar terjadi. Hanya dengan kekuatan pikiran. Tubuh manusia yang kokoh tiba-tiba rapuh. Bata demi bata penyusun seakan dicopot satu per satu. Pertanyaan hadir ke permukaan. Jika kekuatan pikiran dapat merobohkan manusia, apakah kekuatan pikiran dapat membangun manusia? Pertanyaan itu tak lan

Partikel

2 April 2012. Esok hari aku dan teman-temanku akan menghadapi TO UN mata pelajaran kimia. Berikut beberapa randoman hari ini. Taugak bedanya redoks sama kita. Kalo redoks saling melepas dan menerima elektron. Kalo kita saling melepas dan menerima kasih sayang. Biarkan kasih sayang diantara kita terkondensasi. Seperti larutan yang menjadi koloid. Berawal dari partikel kecil yang semakin lama semakin besar. Lepaskan ingatan buruk, biarkan kesalahan terdispersi. Seperti suspensi yang menjadi koloid. Berawal dari partikel besar yang semakin lama semakin kecil.